YOUTH CENTRE PMI

A.MARKAS CABANG SEBAGAI PUSAT PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PMR

Anggota dan unit PMR yang berada di sekolah dan luar sekolah, memberikan kontribusi yang sangat besar dalam pelaksanaan pelayanan kepalangmerahan dan peningkatan organisasi PMI.
Kondisi geografis rumah, sekolah, tempat berkumpul, dan Markas Cabang
PMI (selanjutnya disebut markas cabang) yang bervariasi, serta waktu,
kemauan, dan kompentensi anggota PMR maupun para pelaku pembinaan
PMR untuk terlibat dan melakukan pengembangan-pengembangan,
menyebabkan terbatasnya akses untuk saling berukar pengalaman, dan
kurang terpantaunya proses dan target pembinaan setiap unit PMR.
Pemberdayaan markas cabang sebagai pelaksana pembinaan dan
pengembangan PMR untuk mengkoordinir, memantau, memfasilitasi
unit-unit PMR, menjadikan Markas Cabang sebagai pusat pembinaan dan
pengembangan PMR.

Markas Cabang sebagai pusat pembinaan dan pengembangan PMR
merupakan suatu upaya untuk mengorganisir unit-unit PMR, dan
merupakan langkah strategis untuk melakukan pemberdayaan relawan
secara lebih optimal. Hal ini merupakan kesempatan bagi markas cabang
untuk melihat persoalan tersebut secara menyeluruh, sehingga
pembinaan PMR dan pemberdayaan relawan dapat terintegrasi. Oleh
karena itu, pendekatan youth centre adalah langkah yang tepat untuk
membina dan mengembangkan PMR dan relawan.

B. PENGERTIAN YOUTH CENTRE PMI

Youth centre PMI adalah suatu pendekatan dalam pembinaan dan
pengembangan PMR, dengan menjadikan markas cabang sebagai pusat
pembinaan dan pengembangan PMR sekaligus pemberdayaan relawan
(KSR dan TSR) PMI.

Menjadi pusat pembinaan dan pengembangan PMR bukan berarti seluruh
kegiatan dilakukan di dan oleh markas cabang. Unit-unit PMR tetap dapat
melakukan kegiatan di lingkungan masing-masing sesuai dengan program
kerja unit PMR, namun akan lebih terkoordinir dan terpantau oleh
markas cabang.
Markas cabang memiliki peran utama dalam menjalankan youth
centre PMI. Bidang PMR-Relawan markas cabang inilah yang akan
melaksanakan pendekatan Youth Centre PMI, dengan dibantu oleh
relawan PMI, dan berintegrasi dengan seluruh komponen markas
cabang.

C. TUJUAN

Meningkatkan peran markas cabang sebagai pusat pembinaan dan
pengembangan PMR, serta pemberdayaan relawan PMI untuk mendukung
pembinaan dan pengembangan PMR secara berkelanjutan.

D. MANFAAT

1. Mengakomodir kebutuhan pembinaan dan pengembangan PMR

Pendekatan youth centre yang bersahabat, sinergis, dinamis, dan
berbasis pengembangan karakter kepalangmerahan, dapat
memastikan bahwa lebih banyak unit PMR yang terlibat dalam proses
pengambilan keputusan, dan setiap tahap pembinaan dan
pengembangan akan sesuai dengan kebutuhan dan berintegrasi antar
program.

Dengan memadukan unsur informasi, pelayanan, edutainment
(kegiatan belajar yang mengandung unsur hiburan) dan
pendampingan oleh relawan PMI, anggota PMR akan merasakan
peranan langsung markas cabang.


2. Pemberdayaan relawan PMI dalam pembinaan dan
pengembangan PMR

Keterlibatan relawan PMI sejak dalam proses perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi pembinaan dan
pengembangan PMR merupakan salah satu strategi penguatan peran
relawan dalam peningkatan kapasitas organisasi PMI, serta
pembinaan dan pengembangan PMR dan Relawan yang
berkelanjutan.Keterlibatan relawan tidak perlu menunggu atau
dipanggil saat bencana maupun kasus kesehatan terjadi, namun
dapat dilakukan setiap saat melalui pembinaan dan pengembangan
PMR.

Keterlibatan relawan dalam pembinaan dan pengembangan PMR
akan berdampak pada peningkatan kapasitas relawan dalam hal
kepemimpinan, komunikasi, memfasilitasi yang nantinya akan
digunakan saat mengembangkan program-program berbasis
masyarakat.

3. Penguatan jejaring, kerja sama, dan advokasi

Pembinaan dan pengembangan PMR pada markas cabang, merupakah
salah satu cara untuk membangun jejaring dan kerja sama antara staf
cabang, anggota PMR, relawan, dengan pihak-pihak lain yang terkait.
Jejaring dan kerja sama yang dapat dilakukan mencakup kedua pihak
yakni pihak internal markas cabang dan pihak eksternal. Jejaring dan
kerja sama dengan pihak internal markas cabang mencakup bidang
penanganan bencana, kesehatan, relawan, komunikasi, dan
organisasi. Sedangkan dengan pihak eksternal melibatkan orang tua,
sekolah, dinas pendidikan, departemen agama, dinas kesehatan, dan
pihak-pihak pemerintah, swasta, maupun individu yang terkait
dengan remaja.

Pembinaan dan pengembangan PMR dalam markas cabang dapat
digunakan sebagai alat advokasi, karena dapat menjadi model
mengenai bagaimana PMI mendukung pembentukan karakter positif
remaja melalui kegiatan Palang Merah Remaja, baik di sekolah dan
luar sekolah.

Jejaring, kerja sama, dan advokasi tentunya akan memudahkan
markas cabang dalam memfasilitasi proses pembinaan dan
pengembangan PMR, dan saling mendukung dengan program-program
pengembangan remaja pihak lain.

E. METODE

Pemilihan metode dalam menerapkan pendekatan youth centre PMI
perlu menyesuaikan karakter remaja dan mengarah kepada
pembentukan karakter kepalangmerahan. Beberapa metode yang dapat
diterapkan:

1. Fun learning (proses belajar yang menyenangkan)

Proses belajar dan kegiatan yang diilhami dari kehidupan riil yang
dihayati dengan penuh kegembiraan akan membantu anggota PMR
menikmati kegiatan dan membangun imaji tentang apa dan
bagaimana seharusnya menjadi seorang anggota PMR.

2. Learning by doing/learning by practice (proses belajar
dengan cara mempraktekkan)

Untuk menjadi lebih paham dan menjadi mengerti, anggota PMR
hanya perlu difasilitasi dalam mempelajari sesuatu. Biarkan mereka
yang merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasil kerja
mereka.

3. Jejaring

Jejaring mencakup 2 hal,
a.Membangun hubungan antar institusi atau perorangan untuk
memudahkan dalam memfasilitasi proses pembinaan dan
pengembangan PMR, dan mengembangkan kerja sama.

b.Mengaitkan setiap topik, tema, media KIE (Komunikasi, Informasi,
Edukasi), materi, kompetensi, atau program PMI sehingga
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan akan berintegrasi.

4. Pendidikan Remaja Sebaya (PRS)

Mengarahkan PMR Mula sebagai peer leadership (contoh bagi sebaya),
PMR Madya sebagai peer support (memberikan dukungan sebaya), dan
PMR Wira sebagai peer educator (pendidik sebaya), dengan
pendekatan sebaya.

LANGKAH-LANGKAH YOUTH CENTRE PMI

A. Langkah 1 – Persiapan

1. Mengidentifikasi komponen markas cabang yang berkaitan
dengan pembinaan dan pengembangan PMR

Bidang PMR dan Relawan markas cabang mengelola dan mengkoordinasikan pembinaan dan pengembangan PMR yang mencakup:
Mengetahui dan melaksanakan jabaran tugas bidang PMR dan Relawan.
Karena keterbatasan staf, dan sesuai struktur markas cabang, maka
beberapa markas cabang mengeluarkan kebijakan adanya rangkap
tugas/bidang (misal: bidang SDM atau pelatihan sekaligus merangkap
bidang PMR dan Relawan). Apabila jabaran tugas masing-masing
bidang dipahami, dan fungsi pembinaan dan pengembangan PMR yang
melekat di bidang tersebut dilaksanakan, maka setiap komponen
markas akan bersinergi. Pengurus cabang dan kepala markas berperan
memfasilitasi peningkatan kompentesi bidang dan pemantauan
pelaksanaan jabaran tugas.
Menyiapkan perencanaan pembinaan dan pengembangan PMR, dengan
cara memfasilitasi Forpis dalam penyusunan program kerja tahunan
markas cabang bidang PMR.

Mengidentifikasi, mengkoordinir, dan merancang jabaran tugas relawan yang menjadi pendukung pembinaan dan pengembangan PMR.
Memfasilitasi relawan melaksanakan siklus menejemen PMR.
Memastikan keterlibatan PMR dan relawan dalam perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi program PMI.
Mengelola administrasi dan keuangan dengan memastikan
keterlibatan PMR dan relawan di dalamnya.
Memfasilitasi rapat-rapat pembinaan dan pengembangan PMR.
Membangun jejaring dan kerjasama dengan pihak terkait, baik
institusi maupun individu.

Komentar

Postingan Populer