PELAKU PERTOLONGAN PERTAMA

1. Pengertian
Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau korban kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar untuk mencegah cacat atau maut.

2. Tujuan
1. Menyelamatkan jiwa penderita
2. Mencegah cacat
3. Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan
3. Pelaku Pertolongan Pertama
Adalah orang yang pertama kali tiba di tempat kejadian, yang memiliki kemampuan penanganan kasus gawat darurat dan terlatih untuk memberikan pertolongan pertama.

4. Dasar Hukum
Pasal 531 KUH Pidana
Barang siapa menyaksikan sendiri ada orang didalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan itu dapat diberikannya atau diadakannya dengan tidak menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang lain akan kena bahaya dihukum kurungan selama – lamanya tiga bulan atau denda sebanyak – banyaknya Rp. 4.500,-. Jika orang yang perlu ditolong itu mati, diancam dengan : KUHP 45, 165, 187, 304 s, 478, 525, 566.
Pasal ini berlaku bila pelaku P2 dapat melakukan tanpa membahayakan keselamatan dirinya dan orang lain.
Dalam tatanan dunia medis Pelaku P2 merupakan bagian dari penyelenggaraan jasa medis sehingga juga harus menjaga kerahasiaan penderita yang ditolongnya. Hal ini juga diatur dalam KUHP :

Pasal 322 KUH Pidana menegaskan :
1. Barang siapa dengan sengaja membuka sesuatu rahasia yang wajib menyimpannya oleh karena jabatan atau pekerjaannya baik yang sekarang, maupun yang dahulu, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya sembilan bulan atau dengan denda sebanyak – banyaknya sembilan ribu rupiah.
2. Jika kejahatan itu dilakukan yang tertentu, maka perbuatan itu hanya dapat dituntut atas pengaduan orang itu.
PMI dapat menyelenggarakan P2, maupun menyelenggarakan pendidikan P2, serta dapat mendirikan Pos P2 adalah berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 023 / Birhub / 1972.
5. Kewajiban Pelaku Pertolongan Pertama :
a. Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang sekitarnya. Keselamatan diri dan tim menjadi prioritas.
b. Menjangkau penderita, dalam kecelakaan atau musibah, kemungkinan pelaku harus memindahkan penderita lain untuk dapat menjangkau penderita yang lebih parah.
c. Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa
d. Meminta bantuan / rujukan, pelaku harus bertanggung jawab sampai bantuan rujukan mengambil alih penanganan penderita.
e. Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat
f. Membantu pelaku P2 lainnya
g. Ikut menjaga kerahasian medis penderita
h. Berkomukasi dengan petugas lainnya yang terlibat
i. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasikan

6. Kualifikasi Pelaku Pertolongan Pertama
a. Jujur dan bertanggung jawab
b. Berlaku profesional
c. Kematangan emosi, dalam keadaan tertentu kondisi penderita dapat emosional juga keluarga korban, dalam hal ini pelaku harus dapat menenangkan penderita dan keluarganya. Juga sabar, tidak panik dan gugup dalam menghadapi penderita.
d. Kemampuan bersosialisasi
e. Kondisi fisik baik

7. Peralatan Dasar Pelaku Pertolongan Pertama :
a. Alat Perlindungan Diri ( APD )
Beberapa APD :
1. Sarung tangan lateks
2. Kacamata perlindungan
3. Baju pelindung
4. Masker penolong ( pencegahan penularan penyakit melalui udara )
5. Masker Resusitasi
6. Helm
Catatan : APD minimal bagi pelaku adalah sarung tangan dan masker RJP.

b. Beberapa tindakan umum untuk menjaga diri adalah :
1. Mencuci tangan
2. Bersihkan alat dengan :
Membersihkan dengan air : hanya menghilangkan bekas noda
Desinfeksi : memakai bahan pembunuh kuman
Sterilisasi : dengan melalui proses khusus untuk menjadikan bebas kuman
8. Peralatan Pertolongan Pertama
a. Penutup luka, misalnya : kasa steril
b. Pembalut luka :
1. Pembalut segitiga 2. Pembalut gulung / elastis
c. Cairan pembersih luka,
1. Boorwater 2. Rivanol 3. Iodinepovidone
d. Peralatan stabilisasi korban :
1. Bidai leher ( collar neck )
2. Bidai alat gerak ( bidai kayu, bidai udara )
3. Papan spinal panjang
4. Papan spinal pendek
e. Mitella l. Kartu penderita
f. Plester m. Alat Tulis
g. Gunting pembalut n. Oksigen ( bila perlu )
h. Pinset o.Tensimeter dan stetoskop (bila perlu)
i. Kapas p. Peralatan pengangkutan
j. Senter
k. Selimut
BAB II
ANATOMI DAN FAAL DASAR

Anatomi (susunan tubuh) :
Adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh dan bentuk tubuh.
Fisiologi (faal tubuh) :
Adalah ilmu yang mempelajari faal (fungsi) bagian dari alat atau jaringan tubuh.
Posisi Anatomis :
Yaitu berdiri tegak, kedua lengan disamping tubuh, telapak tangan menghadap ke depan. Kanan dan kiri disesuaikan dengan kanan dan kiri tubuh manusia.

Secara garis besar tubuh manusia dibagi menjadi :
1. Kepala
2. Leher
3. Batang tubuh ( dada, perut, punggung dan panggul )
4. Anggota gerak atas
5. Anggota gerak bawah
Rongga Tubuh :
1. Rongga tengkorak 4. Rongga perut
2. Rongga tulang belakang 5. Rongga panggul
3. Rongga dada

Perut ( Abdomen ) :
Rongga perut dibagi menjadi 4 bagian yang disebut sebagai kwadran.
a. Kwadran kanan atas (organ hati, kandung empedu, pankreas dan usus )
b. Kwadran kiri atas ( ada organ lambung, limpa dan usus )
c. Kwadran kanan bawah (terutama organ usus termasuk usus buntu )
d. Kwadran kiri bawah (terutama usus)

Struktur Tubuh Manusia :
Tubuh manusia terbentuk dari unit hidup yang terkecil sampai menjadi bentuk kompleks.

Sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup. Kumpulan dari sel –sel yang menyatu dengan bentuk, besar dan fungsinya yang sama disebut jaringan.
Organ adalah kumpulan bermacam-macam jaringan yang bersatu dengan fungsi tertentu.

SISTEM TUBUH
Adalah susunan dari organ – organ yang mempunyai fungsi tertentu.
1. Sistem rangka / skeleton (susunan rangka)
2. Sistem otot / muskularis ( susunan otot )
3. Sistem respirasi (susunan pernafasan)
4. Sistem sirkulasi darah (susunan peredaran darah)
5. Sistem saraf / nervus (susunan saraf)
6. Sistem pencernaan / digestif (susunan pencernaan )
7. Sistem endokrin (susunan kelenjar buntu)
8. Sistem kemih / urinarius
9. Kulit
10. Sistem indera (pancaindra)
11. Sistem reproduksi (susunan reproduksi).

SISTEM RANGKA
Klasifikasi Tulang
Rangka manusia terdiri dari berbagai tulang bentuk tulang . Bentuk tulang berbagai macam yaitu :
1. Tulang panjang atau tulang pipa misalnya pada tulang paha dan lengan atas
2. Tulang pendek misalnya tulang – tulang jari
3. Tulang pipih misalnya tulang rusuk
4. Tulang tak beraturan, misalnya tulang – tulang pergelangan tangan
5. Tulang sesamoid, misalnya tulang tempurung lutut

Pembagian Susunan Rangka :
1. Tulang kepala
2. Rangka dada
3. Tulang belakang dan panggul
4. Tulang anggota gerak atas
5. Tulang anggota gerak bawah

Susunan Kerangka :
1. Tengkorak Otak
- Gubah / atap tengkorak
- Dasar tengkorak
2. Tengkorak Wajah
- Bagian Mata - Bagian Rahang
- Bagian Hidung - Tulang Lidah
- Bagian Pipi
3. Rahang Bawah
4. Tulang Belakang
- Tulang Leher - Tulang Kelangkang
- Tulang Punggung - Tulang Tungging
- Tulang Pinggang
5. Rangka Dada :
- Tulang dada
- Tulang Iga
6. Tulang panggul
- Tulang usus - Tulang Duduk
- Tulang Kemaluan
7. Anggota Gerak Atas
- Tulang selangka - Tulang pengumpil
- Tulang belikat - Tulang pergelangan tangan
- Tulang lengan atas - Tulang telapak tangan
- Tulang hasta - Tulang jari tangan
8. Anggota Gerak Bawah
• Tulang paha - Tulang pergelangan kaki
• Tulang Tempurung lutut - Tulang telapak kaki
• Tulang kering - Tulang jari kaki
• Tulang betis
Fungsi Kerangka :
1. Menopang bagian tubuh
2. Melindungi organ tubuh
3. Tempat melekat otot dan pergerakan tubuh
4. Memberi bentuk bangunan tubuh
5. Tempat pembuatan sel-sel darah terutama sel darah merah.

SISTEM OTOT
Merupakan suatu organ / alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak.
Golongan Otot :
1. Otot rangka (otot serat lintang, otot lurik)
2. Otot polos
3. Otot jantung

SISTEM PERNAFASAN
Pernafasan terbagi menjadi dua yaitu pernafasan luar dan pernafasan dalam.
Pernafasan dalam adalah pertukaran gas yang terjadi didalam jaringan sedangkan pernafasan luar adalah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida dalam paru – paru.
Susunan Sistem Pernafasan :
1. Hidung dan Mulut
2. Tekak (faring)
3. Pangkal tenggorok (Larings)
4. Batang tenggorok (trakea)
5. Cabang tenggorok (bronkus)
6. Paru – paru
7. Anak cabang tenggorok (bronkolus)
8. Gelembung udara paru-paru (alveolus), merupakan unit paru – paru yang terkecil tempat terjadinya proses pertukaran gas.
Fungsi :
1. Mengambil oksigen (O2) untuk diedarkan ke seluruh tubuh sebagai zat pembakar.
2. Mengeluarkan karbondioksida (CO2) sebagai sisa pembakaran dan akan dibuang melalui paru – paru.
3. Menghangatkan dan melembabkan udara (hidung)

Proses pernafasan :
1. Menarik nafas (inspirasi atau inhalasi)
2. Menghembuskan nafas (ekspirasi atau ekshalasi)
Manusia memerlukan oksigen untuk mempertahankan hidupnya dan bila dalam 4 – 6 menit tidak mendapatkan oksigen akan menimbulkan kerusakan pada otak dan biasanya akan menyebabkan kematian sel otak setelah 8 – 10 menit.

Cara pernafasan :
1. Pernafasan dada
Ketika bernafas, rangka dada bergerak membesar
2. Pernafasan perut
Ketika bernafas, sekat rongga dada bergerak turun naik dipacu oleh perubahan tekanan perut.

Sistem sirkulasi Darah
Terdiri dari :
1. Jantung 3. Darah dan komponennya
2. Pembuluh darah 4. Saluran limfe

Jantung
Adalah organ berupa otot dan berbentuk kerucut dengan puncaknya dibawah basisnya diatas. Jantung berada dalam rongga dada diantara kedua paru-paru, dan dibelakang tulang dada serta menghadap ke kiri. Jantung bekerja di luar kemauan kita karena dipengaruhi susunan saraf otonom.

Pembuluh Darah
1. Pembuluh nadi ( arteri )
Pembuluh darah yang ke luar dari jantung dan membawa darah ke organ dan bagian tubuh
2. Pembuluh balik (vena)
Pembuluh darah yang membawa darah dari bagian atau organ tubuh kembali ke jantung
3. Pembuluh Rambut (kapiler)
Merupakan pembuluh darah halus dan berfungsi sebagai :
a. alat penghubung arteri dan vena
b. tempat pertukaran zat
c. mengambil hasil kelenjar
d. Menyerap zat nutrisi di usus

Saluran Limfe
Saluran limfe mengumpulkan, menyaring dan menyalurkan cairan limfe ke dalam darah dari dinding pembuluh kapiler untuk membersihkan jaringan.

Fungsi Darah :
1. Alat pengangkut
a. Mengangkut oksigen / zat pembakar dari paru – paru ke seluruh jaringan tubuh
b. Mengangkut CO2 dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru-paru
c. Mengambil zat nutrisi / makanan dari usus halus ke seluruh jaringan tubuh
d. Mengangkut zat tidak berguna untuk dikeluarkan dari tubuh melalui kulit dan ginjal.
2. Pertahanan tubuh terhadap penyakit
3. Bagian dari proses pengaturan suhu tubuh
4. Membantu membekukan darah bila terjadi luka.
Jumlah darah dalam tubuh berkisar 8 % dari berat badan.
Darah terdiri dari :
a. Cairan plasma dimana terlarut zat gizi, zat sampah dan zat kebal
b. Sel darah merah bertugas menghantar oksigen keseluruh tubuh
c. Sel darah putih bertugas melawan kuman penyakit
d. Keping darah bertugas menyebabkan pembekuan darah apabila terjadi luka.

SISTEM SARAF
Sistem yang berfungsi mengatur seluruh tubuh dengan melakukan koordinasi dan kerjasama antar sistem dalam tubuh
Pembagian sistem saraf :
1. Susunan saraf pusat (SSP)
a. Otak - otak besar
- Otak kecil
- Batang otak
b. Bumbung saraf tulang belakang
2. Susunan Saraf Tepi
a. Susunan saraf somatik
b. Susunan saraf otonom
Fungsi Saraf :
a. Sensorik = Dilakukan oleh organ panca indera
b. Motorik = Mengatur tubuh bergerak
c. Kordinasi (gabungan )
- Mengendalikan sistem lain tubuh
- Mengatur kesadaran, ingatan, bahasa dan emosi
SISTEM PENCERNAAN
Adalah saluran yang menerima makanan dari luar untuk diserap oleh tubuh dengan jalan dicerna (proses telan, kunyah dan mencampur) dengan bantuan enzim dan zat cair mulai dari mulut sampai anus.
SISTEM ENDOKRIN
Kelenjar buntu atau kelenjar endokrin adalah kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya ke dalam darah tanpa melalui suatu saluran. Hasil sekresi disebut hormon.
SISTEM KEMIH ( URINARIUS )
Adalah proses penyaringan darah untuk menyerap zat yang digunakan tubuh dan membebaskan dari zat yang tidak digunakan tubuh.
KULIT
Adalah lapisan jaringan pada bagian luar yang menutupi permukaan tubuh, dan yang berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga – rongga lubang masuk.
Susunan :
1. Lapisan kulit ari 2. Lapisan kulit jangat 3. Lapisan bawah kulit

PANCA INDERA
Adalah organ untuk menerima jenis rangsangan (stimulus) tertentu.

SISTEM REPRODUKSI
Organ pengembangbiakan (reproduksi)

Komentar

Postingan Populer