SIAGA BENCANA

Indonesia merupakan daerah yang sering dilanda bencana mulai dari banjir, tanah longsor hingga Tsunami semua pernah terjadi di Negara kita ini, sehingga Indonesia dikenal juga dengan “supermarket bencana” dikarenakan hampir semua jenis bencana alam pernah terjadi di Indonesia.
Bencana adalah suatu kejadian yang disebabkan oleh alam ataupun manusia yang menyebabkan korban jiwa dimana masyarakat setempat tidak dapat menanggulanginya sehingga memerlukan bantuan dari luar.

A. Gempa
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi yang biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Pergeseran antara lempengan-lempengan tektonik yang berada jauh di bawah permukaan bumi. Lempeng Tektonik adalah Segmen keras kerak bumi yang disokong oleh magma dibawahnya. Lempeng tektonik bebas untuk menggesek satu sama lain. Pergerakan antara lempeng tektonik ini tidak selalu secara perlahan-lahan. Sebaliknya pergeseran antara tanah dan batu yang membentuk lempeng tektonik menyebabkan pergeseran itu berjalan tersentak-sentak. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan, pergerakan inilah yang menyebabkan gempa bumi.
Jenis - jenis gempa bumi:
1. Gempa tektonik
Gempa bumi teknonik disebabkan oleh pergeseran lempengan tektonik seperti layaknya gelang karet
yang ditarik dan dilepaskan tiba-tiba.
2. Gempa vulkanik
Gempa bumi yang disebabkan aktivitas gunung api, gempa vulkanik disebabkan oleh pergeseran magma
ke atas dalam gunung api, dimana geseran pada batu-batuan menghasilkan gempa bumi, magma
merupakan batu-batuan cair yang terletak di dalam perut bumi.
3. Gempa induksi
Gempa yang disebabkan oleh pelepasan energi akibat sumber-sumber lainnya, misalnya runtuhnya tanah,
batuan akibat penggunaan bahan peledak.

Di Indonesia sering terjadi gempa itu dikarenakan kepulauan Indonesia terletak pada pertemuan 3 lempeng utama dunia yaitu:
1. Lempeng Australia
2. Lempeng Eurasia
3. Lempeng Pasifik

Seismologist adalah ilmuwan yang mempelajari gempa, alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa disebut Seismograf, Seismologist menggunakan Skala Richter (SR) untuk menggambarkan besaran (magnitude) gempa dan skala mercalli untuk menunjukkan identitas gempa atau pengaruhnya terhadap tanah gedung dan manusia.

Skala Identitas Mercalli:
> Skala 1 tidak terasa,
> Skala 2 terasa beberapa orang terutama yang berada didalam bangunan tinggi,
> Skala 3 terasa didalam rumah oleh beberapa orang saja, getaran terasa seperti truk lewat,
> Skala 4 terasa didalam rumah seperti ada benda berat yang menabrak dinding rumah, barang yang tergantung bergerak,
> Skala 5 dapat dirasakan diluar rumah, orang tidur terbangun benda-benda dirak jatuh,
> Skala 6 terasa oleh semua orang, buku-buku yang ada di rak jatuh, meja dan kursi bergerak,
> Skala 7 tembok yang tidak kuat pecah, orang tidak dapat berjalan atau berdiri,
> Skala 8 bangunan yang tidak kuat mengalami kerusakan, beberapa runtuh seperti menara, tangki air, lereng curam longsor,
> Skala 9 bangunan yang tidak kuat mengalami kerusakan parah, terjadi kerusakan pada pondasi dan rangka bangunan
> Skala 10 jembatan, bendungan, dan tanggul rusak, terjadi tanah longsor yang dahsyat
> Skala 11 pipa bawah tanah hancur, rel kereta api rusak berat
> Skala 12 seluruh bangunan hancur dan tidak ada yang tersisa.

B. Banjir
Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai.
Banjir Bandang adalah banjir di daerah di permukaan rendah yang terjadi akibat hujan yang turun terus-menerus dan muncul secara tiba-tiba. Banjir bandang terjadi saat penjenuhan air terhadap tanah di wilayah tersebut berlangsung dengan sangat cepat hingga tidak dapat diserap lagi. Air yang tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah dengan permukaan rendah dan mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah. Akibatnya, segala macam benda yang dilewatinya dikelilingi air dengan tiba-tiba
Penyebab banjir:
1. Hujan lebat
2. Pendangkalan dasar sungai
3. Buruknya penanganan sampah
4. Rusaknya bendungan atau saluran air
5. Berkurangnya daerah resapan air, misalnya akibat perkembangan pemukiman dan penebangan pohon.
6. Badai dan gelombang pasang
7. Gempa yang menimbulkan tsunami

C. Tsunami
Tsunami berasal dari bahasa Jepang
Tsu = pelabuhan
Nami = gelombang
Artinya “ombak besar di pelabuhan”, Tsunami adalah sebuah ombak yang terjadi setelah sebuah gempa bumi, gempa laut, gunung berapi meletus, atau hantaman meteor di laut. Tsunami bisa menyebabkan kerusakan erosi dan korban jiwa pada kawasan pesisir pantai dan kepulauan.
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.
Penyebab terjadinya tsunami
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan kesetimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.
Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.
Syarat terjadinya tsunami akibat gempa
• Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)
• Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
• Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun

D. Longsor
Tanah longsor adalah pergerakan tanah atau bebatuan dalam jumlah besar secara tiba-tiba atau berangsur-angsur yang umumnya terjadi pada daerah terjal yang tidak stabil. Tanah longsor sering terjadi pada musim hujan, disebabkan oleh munculnya mata air secara tiba-tiba. Tanah longsor juga sering terjadi di daerah yang terjal, dipengaruhi oleh kondisi lereng yang gundul serta tanah dan bebatuan yang rapuh. Daerah yang pernah dilanda longsor berpotensi tertimpa longsor lagi, longsor menyebabkan rusaknya bangunan rumah, fasilitas-fasilitas umum dan atau korban jiwa.
Sebelum Longsor terjadi:
1. tidak melakukan perusakan hutan serta penebangan pohon yang tidak terkendali di sekitar lereng
2. waspada terhadap mata air atau rembesan atau kejadian longsor skala kecil
3. melakukan penanaman kembali pada lereng yang gundul

E. Kebakaran
“Api kecil jadi teman besar jadi lawan” api sangat penting bagi kehidupan kita, api mempunyai banyak manfaat seperti memberikan penerangan, kehangatan dan dapat di gunakan untuk memasak, tapi api berubah menjadi musuh yang membahayakan jika tidak dapat dikendalikan, jika api membesar tak terkendali, terjadilah kebakaran.
Tahukah kamu ??? Tahun 1997 lebih dari 20 juta penduduk Indonesia, Malaysia dan singapura terancam penyakit yang berhubungan dengan asap, seperti asthma dan bronchitis sebagai akibat dari kebakaran hutan.

F. Abrasi Pantai
Pengikisan pantai atau di kenal ”abrasi” adalah sebuah proses berkurangnya daratan yang disebabkan oleh gelombang laut, abrasi juga sering disebut erosi pantai. Secara alamiah pengikisan pantai masih terkendali, tetapi, dengan terganggunya keseimbangan misalnya berkurangnya hutan bakau dan terumbu karang abrasi menjadi bencana. Rusaknya terumbu karang juga bisa menambah erosi pantai semakin parah lho, so kamu juga harus ikut menjaga pantai dengan cara:
1. menjaga kebersihan pantai baik dari sampah organik maupun anorganik
2. tidak merusak lingkungan pantai, apalagi menghancur terumbu karang
3. dan jangan lupa.….ajak temen-temenmu untuk ikut menjaga lingkungan pantai ya!!!
Tahukah kamu??? Di Kalimantan pada 1980-an kecepatan abrasi mencapai 10 meter per tahun, tahun 2006, abrasi mencapai sungai di dusun nanga sungai desa sejaung kecamatan embaloh hilir, 350 jiwa teramcam longsor yang disebabkan abrasi sungai, abrasi membentuk dua arus sungai baru yang mengeliling pemukiman.

G. Angin Topan
Angin merupakan fenomena alam yang banyak memberikan manfaat bagi manusia namun terkadang bisa berbahaya karena dapat menghancurkan apa saja yang dilaluinya, masyarakat umum sering menyebutnya “angin topan”. Topan itu sendiri berasal dari kata “taifun” berasal dari bahasa Tionghoa “tai fong” pengejaan Indonesia juga mengusulkan hubungan dengan kata Persia Taufan, serta berkaitan dengan kata Yunani, Typhoon.
Akibat angin topan
1. Mengangkat dan memindahkan benda-benda yang tidak stabil
2. Merusak jaringan listrik
3. Merusak atau menghancurkan bangunan
4. Menyebabkan erosi di daerah pesisir
5. Kecepatan angina bisa 200km per jam

H. Gunung Api
Gunung api di ambil dari bahasa Yunani “Yulcanus” atau Vulcan, yang berarti gunung api.
Letusan gunung api adalah endapan magma yang keluar akibat gas yang bertekanan tinggi dari perut bumi.
Letusan gunung api mengeluarkan magma yang sering dikenal sebagai lahar atau lava, selain aliran lava, gunung api bisa menimbulkan
1. Awan panas (wedus gembel)
2. Aliran lumpur
3. Hujan abu
4. Kebakaran hujan
5. Gas beracun
6. Gempa bumi
7. Gelombang tsunami

I. Kekeringan
Kekeringan adalah matinya sumber-sumber air akibat kemarau yang panjang, kekeringan terjadi pada musim kemarau yang berkepanjangan tidak seperti biasanya. Bencana kekeringan dipengaruhi oleh tingkat kelembaban, jangka waktu dan luasnya daerah yang dilanda kekeringan.
Penyebab kekeringan:
Rendahnya curah hujan dan daya serap tanah pada periode waktu tertentu menyebabkan kekeringan.
Akibat kekeringan:
1. Berkurangnya persediaan air
2. Menurunnya produksi pertanian
3. Berubahnya pola hidup masyarakat sehari-hari, misalnya: mandi 3x sehari menjadi 1x sehari
4. Timbulnya wabah penyakit.

Apakah yang bisa kita lakikan?
1. Hematlah penggunaan air, dengan cara selalu menutup keran air rapat-rapat jika sudah selesai digunakan
2. Ingatkan orang sewasa untuk segera memperbaiki, jika ada saluran air yang bocor
3. Jagalah kelestarian hutan sebagai sumber air kita

J. Konflik Sosial
Kenapa terjadi konflik?
Dalam kehidupan sehari-hari, kadang kamu suka berselisih dengan kakak, adik atau dengan teman, hal ini dapat terjadi ketika kamu ingin mempertahankan prinsip, pendapat atau keinginan, kamu mencoba memaksakan apa yang kamu inginkan dan tidak mau mengalah, pertentangan itu disebut konflik. konflik menjadi bencana ketika terjadi kekerasan.
Apa yang bisa kita lakukan?
1. Tetap tenang dan ikuti semua perintah dari orang tua
2. Beritahu orang tua jika hendak bepergian
3. Kamu bisa membuat kegiatan memperbanyak teman dengan mengirimkan kartu ucapan, surat sahabat
4. Jadilah remaja yang bersahabat
5. Saling memaafkan dan menghargai teman
6. Mau menolong dengan rela
7. Tidak mendendam, iri dan cemburu
8. Hindari tindakan kekerasan dan perusakan
9. Mendorong upaya kerjasama pada pihak-pihak yang bertentangan
10. Meningkatkan komunikasi social secara aktif antara kelompok yang berbeda
11. Menghindari wilayah-wilayah konflik, bila memungkinkan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer